Kamis, 08 Mei 2014

Kehidupan 10



­­­Tanya Jawab Seputar Kehidupan 10

Pertanyaan :

Saya menempel poster Buddha di ruang tamu, tetapi gaya hidup keluargaku asal-asalan, dan di dalam Sutra Ksitigarbha tercantum bahwa : “Di tempat di mana ada rupang Buddha berada, maka tempat itu adalah ruang kebaktian utama”. Apakah saya berdosa? Persyaratan tempat hunian juga buruk, keluargaku makan daging di depan poster Buddha, apakah ini berdosa?

Master Chin Kung Menjawab :

Saat kini populasi penduduk dunia semakin bertambah, tempat hunian juga tidak sama seperti jaman dulu lagi, terutama bagi keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah. Seperti yang kita lihat di Singapura dan Hongkong, rumah yang agak besar, biasanya di dalam satu rumah hanya ada satu ruangan saja, kira-kira hanya bisa dihuni dua orang saja, jadi kita bisa menduga bagaimana sempitnya tempat hunian sedemikian! Jika sudah mempunyai anak, maka akan lebih sempit lagi. Dibawah keadaan demikian, memuja rupang Buddha di ruang tamu, tidak ada salahnya.

Andaikata anda memiliki penghasilan yang tinggi, dengan rumah yang terdiri dari beberapa ruangan, maka seharusnya menyediakan satu ruangan untuk dijadikan cetya. Jika tidak memiliki persyaratan ini, maka di ruang tamu diperbolehkan memuja rupang Buddha, atau makan di depan rupang Buddha, ini bukan masalah.

Di dalam sutra Buddha dikatakan bahwa : “Di tempat di mana ada rupang Buddha berada, maka tempat itu adalah ruang kebaktian utama”. Asalkan di hati kita memiliki rasa hormat, ini sudah cukup. Dalam keadaan demikian yang penting adalah melihat niat hati sendiri dan lingkungan tempat hunian, Buddha juga bisa memaklumi, takkan menyalahkan kita.


問:佛像貼在客廳裡,但家人生活隨隨便便,而《地藏經》講:「有佛像處便是大殿」。請問我們是否有罪?又居住條件差,家人在佛像前吃葷菜,有沒有罪過?

答:現代世界人口多了,居住的環境遠不如過去,特別是中低收入的家庭。我們在新加坡、香港看到一點大的房間,通常是一房一廳,差不多是兩戶人家居住,所以他的居住環境多麼擁擠!若有小孩,就顯得更擁擠了。在這種環境之下,在客廳裡面供養佛像沒有過失。

  如果你是高收入的家庭,房間很多,應該用一個房間做佛堂。沒有這個條件,客廳可以供佛,或在佛像前面吃飯,都沒有問題。佛經說:「有佛像處就是佛的殿堂。」我們心裡有這種恭敬心就好。這種情形一定要看自己的存心,以及生活環境,佛決定是通情達理,不會怪罪我們。21-090-0079