Minggu, 01 Juni 2014

Belajar Berceramah 14



­­­Tanya Jawab Seputar Belajar Berceramah 14

Pertanyaan :

Guru berkata melatih diri dimulai dari membaca sutra, membaca hingga hati menjadi suci dan tercerahkan barulah membaca penjelasannya, jika hati tidak suci dan melihat penjelasannya maka akan salah menafsirkan maknanya. Murid sering mendengar guru menceramahkan “Sutra Usia Tanpa Batas”, apakah perbedaan antara hal ini dengan melihat penjelasan sutra?

Master Chin Kung Menjawab :

Mendengar ceramah dan melihat penjelasan ada bedanya. Mendengar ceramah, khususnya secara langsung, boleh dikatakan bahwa perhatian terfokus pada ceramah tersebut. Ada sebuah kekuatan untuk menyerapnya, jadi lebih mudah untuk memahami makna ajaran sutra. Jika ingin melihat penjelasan sutra, praktisi pemula seharusnya terlebih dulu menfokuskan diri membaca sutra, sedangkan melihat penjelasan adalah sebagai pendukungnya, ini barulah selaras.

Jika diri sendiri tercerahkan, maka keadaannya sudah berbeda, penjelasan adalah sumber referensi bagimu; andaikata diri sendiri tidak tercerahkan, maka akan diputar oleh penjelasan sutra. Karena sebuah sutra banyak orang yang membuat penjelasannya, apakah penjelasan yang ditulis orang itu tepat atau tidak secara keseluruhan, apakah akan menyesatkan orang lain, ini sulit dikatakan. Meskipun itu adalah penjelasan yang ditulis oleh para praktisi senior jaman dulu, juga ada hal serupa ini, maka itu setelah tercerahkan barulah membaca penjelasan sutra adalah yang paling bagus.

Selain itu bila belum mencapai pencerahan dan belajar berceramah, maka harus mengandalkan penjelasan yang dibuat oleh para terdahulu, caranya adalah hanya menuruti satu penulis saja. Kita menceramahkan penjelasan yang dibuatnya, dia yang buat penjelasan maka dia yang bertanggungjawab. Kita mengandalkan dirinya sepenuhnya, ini adalah cara bagi seorang penceramah pemula.

Orang jaman dulu tidak begitu, para sesepuh terdahulu setelah mencapai pencerahan barulah keluar berceramah, jika belum mencapai pencerahan maka takkan keluar memberi ceramah, juga takkan menghasilkan karya tulis. Tetapi pada jaman sekarang jika ingin menanti hingga tercapainya pencerahan baru keluar berceramah, maka dikhawatirkan di dunia ini tidak ada orang yang berceramah, maka itu ini adalah cara yang terpaksa, karena tidak ada pilihan lain.

Pada masa lalu Upasaka Li Bing-nan mengajarkan kami, saat berceramah harus mematuhi prinsip ini, maka itu kami bukan menceramahkan sutra, tetapi kami sedang menceramahkan penjelasan sutra yang ditulis oleh para sesepuh terdahulu, ini harus dibedakan dengan jelas.


問:師父講修學從讀經下手,讀到心清淨有悟處時才看註解,心不清淨看註解會看錯意思。弟子常聽師父講《無量壽經》,請問這與看註解有什麼分別?

答:聽經與看註解有分別。聽經,特別是現場,可以說是精神貫注在當中,有一種攝受力,比較容易體會經典的教義。若要看註解,初學人應以讀經為主,看註解為輔助,這是正助雙修。

若自己有悟處,情形就不同,註解是給你做參考;自己沒有悟處,往往就被註解轉了。因為一部經往往有很多人註解,他註的是不是完全正確,是不是會誤導,這都很難講。即使古大德註解裡面也有這種情形,所以能有悟處再看註解是最好的。

  另外,沒開悟學講經,一定要依靠古人的註解,方法就是依一家之言。我們講他的註解,他註錯了,他負責任。我們完全依靠他,這是初學講經不得已的辦法。古人講經不如此,古人是悟後才講經,沒有開悟決定不能出來講經,也不可能著作。但是現在要等開悟之後再講經,恐怕這個世界上沒有人講經,因此這是不得已而求其次的方法。從前李炳南老居士教導我們,講經一定要守這個原則,所以我們不是講經,是講古人的註解,這一定要辨別清楚。21-090-0079