Senin, 23 Juni 2014

Pendidikan 05



­­­Tanya Jawab Seputar Pendidikan 05

Pertanyaan :

Saya mengajari anak membaca sutra, bernamaskara pada Buddha, tetapi tabiatnya tak berubah, selalu membuat pelanggaran, ayahbunda yang mencemaskan anaknya malah akan menambah beban dosa si anak. Bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam mendidik anak?

Master Chin Kung Menjawab :

Ini adalah problema besar. Kondisi kini dalam masyarakat adalah putra putri tidak sudi mendengar perkataan ayahbunda, putra putri sulit dididik; murid-murid tidak mendengar didikan guru; karyawan tidak patuh pada pimpinannya. Pada waktu dulu tidak ada persoalan serupa ini, mengapa demikian? Alasannya cukup rumit, kita harus mencari penyebab utamanya.

Insan suci Tiongkok mengajarkan pada kita, harus mempersiapkan tiga syarat yakni : “menjadi pimpinan, menjadi ayahbunda dan menjadi guru”.  Mengapa ayahbunda tidak mampu mendidik anak dengan baik? Anda adalah ayahbundanya, syarat “menjadi ayahbunda” telah terpenuhi, tetapi anda bukan gurunya, bukan pimpinannya.

Dengan kata lain, dari tiga peranan diatas, anda hanya sanggup melakukan satu saja, masih kurang dua lagi, dengan demikian akan menimbulkan problema. Sebagai seorang guru, juga serupa hanya memerankan satu peranan saja, belum sanggup memerankan ayahbunda murid dan pimpinan murid.

Sama halnya juga di perusahaan, pimpinan dalam memperlakukan karyawannya, hanya berperan sebagai pimpinan, seharusnya dapat memperlakukan karyawan bagaikan anak kandung sendiri, menjadi guru bijak bagi karyawannya, namun sayangnya setiap profesi hanya mampu memerankan satu peranan saja dan kekurangan dua peranan lainnya.

Kita harus menjunjung tinggi gagasan “pimpinan, ayahbunda dan guru”. Tak peduli dengan peranan yang mana saja kita berinteraksi dengan orang lain, andaikata dapat memahami gagasan untuk memerankan sekaligus sebagai pimpinan, ayahbunda dan guru, maka dengan pemikiran ini, dalam menangani masalah, memperlakukan orang lain dan makhluk lainnya, dapat menghindari penyakit yang berlaku dalam masyarakat.

Kesimpulannya, jika putra-putri tidak dididik dengan baik, maka sebagai ayahbunda harus melakukan introspeksi diri; prilaku murid-murid tidak baik, sebagai guru harus melakukan introspeksi diri; prilaku karyawan tidak baik, maka sebagai pimpinan harus melakukan introspeksi diri. Diri sendiri harus melakukan introspeksi diri secara mendalam, mencari keluar pokok persoalannya, dengan memperbaiki kekurangannya, maka baik karir maupun pendidikan akan berjalan dengan lancar.



問: 教導孩子讀經、禮佛,但其習氣不改,常犯許多過失,父母恐由此增加孩子的罪過。請問如何解決子女教育的問題?

答:這是很嚴重的問題。現代社會普遍存在一種現象:兒女不聽父母之言,兒女難教;學生不聽老師的教誨;公司員工不服從領導的管理。而古代不存在此問題,何以故?原因相當複雜,我們必須從中找出最重要的因素。

中國聖人教導我們,必須具備三個條件:「作之君,作之親,作之師」。父母對子女為何教育不好?你是他的父母,「作之親」你做到了,但你不是他的老師,不是他的領導人。換言之,三分之中,你僅做到一分,欠缺兩分,如此便帶來了問題。為人師者,同樣也僅做到老師這一分,未做到學生之親、學生之君。同理,公司領導對待員工,也只是個領導人,未用親情、用師道去對待他,皆是僅做了三分之一,欠缺三分之二。

  我們必須要重視「君、親、師」的理念。無論我們以何種身分對待他人,如果能懂得作君、作親、作師,用此理念、心態來處事待人接物,便能避免社會上存在的此類弊病。總而言之,子女教育不好,父母要反省;學生不好,老師要反省;員工不好,領導要反省。自己做甚深的內省,找出問題癥結,改除缺點,事業、教導便會一帆風順。21-058-0001