Selasa, 01 Juli 2014

Simbolisasi 03



­­­Tanya Jawab Seputar Simbolisasi 03

Pertanyaan :

Ada seorang anggota Sangha yang setelah menerima sila, terus menerus menasehati orang lain agar baik-baik melatih diri, sementara dirinya sendiri terlebih dulu membakar dua jari tangannya, apakah tindakannya ini benar?

Master Chin Kung Menjawab :

Ini yang disebut dengan menyalahtafsirkan makna ajaran yang dibabarkan oleh Buddha. Buddha Sakyamuni sendiri tidak membakar kedua jari tanganNya, Buddha Sakyamuni tidak merusak tubuhNya sendiri, belajar Ajaran Buddha haruslah meneladani Buddha Sakyamuni. Diantara siswa-siwaNya yang berjumlah 1255 orang, juga tidak pernah terdengar ada yang membakar jari tangan, sedangkan di dalam sutra, Buddha membabarkan tentang membakar jari, lengan dan tubuh untuk memberi persembahan kepada Buddha dan semua makhluk, kata “membakar” adalah sebuah perumpamaan, yakni mengorbankan diri sendiri demi orang lain.

Seperti Bodhisattva Avalokitesvara tidak cukup hanya dengan memiliki dua tangan, namun tampil dalam ribuan tangan dan ribuan mata. Anda hanya memiliki dua tangan, tetapi anda malah ingin membakarnya, selanjutnya apa yang harus anda gunakan untuk membantu orang lain? Jadi ini adalah salah menafsirkan makna ajaran yang dibabarkan Buddha, harus memahami makna sebenarnya dari membakar jari.

Dalam perkembangan Ajaran Buddha di Tiongkok, meskipun tidak membakar jari, tetapi anggota Sangha menyalakan dupa di kepala, sementara umat berkeluarga menyalakan dupa di lengannya, ini menunjukkan bahwa “membakar diri sendiri untuk menerangi orang lain”.

Apa yang dimaksud dengan memberi persembahan kepada Buddha? Yakni saya berkorban demi bersumbangsih pada semua makhluk, inilah yang disebut dengan”memberi persembahan”, bukan artinya dengan membakar maka disebut dengan ”memberi persembahan”, asap hasil pembakaran baunya tidak sedap, Buddha dan Bodhisattva tidak menghirup bau sedemikian, lebih baik membakar sebatang dupa yang bagus, menyalakan sebuah pelita yang bagus, maka itu harus memahami makna ajaran yang dibabarkan Buddha.

Banyak orang yang membakar jari tangan dan lengannya, kami yang melihatnya jadi sangat salut, tetapi kami lebih berharap agar mereka dapat sadar dan kembali ke jalan yang benar, sepatutnya mengorbankan diri sendiri untuk bersumbangsih pada semua makhluk.

Buddha Sakyamuni dan siswa-siswaNya juga bersumbangsih pada masyarakat, diri sendiri melewati kehidupan yang paling sederhana, inilah yang disebut dengan “membakar diri sendiri, menerangi insan lain”. Buddha mengajari kita untuk “mengandalkan apa yang tercantum di dalam Tripitaka dan tidak mengandalkan apa yang tidak tercantum di dalam Tripitaka”, ini sangat penting, jangan sampai salah tafsir makna ajaran yang dibabarkan oleh Buddha.



問:一位出家師受戒後一直勸人好好修行,自己先燃兩個手指,請問這樣做對否?

答:這是錯解了佛的意思。釋迦牟尼佛沒有燒兩個指頭,釋迦牟尼佛沒有自焚,學佛一定要以釋迦牟尼佛為榜樣。釋迦牟尼佛一千二百五十五個的弟子當中,沒聽說哪一個人燒過兩個指頭。而佛在經上講燃指、燃臂、燃身來供佛,供養一切眾生,「燃」是比喻,就是捨己為人,犧牲自己,為別人服務。觀世音菩薩兩隻手還不夠用,要現千手千眼。你只有兩隻手,你還把它燒掉,你拿什麼去幫助別人?所以,這是錯會了佛的意思,一定要懂得燒指的意義。

中國佛教雖然沒有燃指,但出家人在頭頂燃香,在家居士在手背上燃香,這是代表「燃燒自己,照耀別人」。何謂供養佛?我犧牲自己為大眾服務,這稱作「供養」。不是燒了就是供養,燒的氣味很難聞,佛菩薩不聞這個氣味,不如燒一炷好香,點一盞好燈,所以一定要懂得佛說法的意思。

  許多人燃指、燃臂,我們看了也很佩服,更希望他能覺悟,應當捨身為眾生服務。世尊以及他的學生都是為社會大眾服務,自己過最清苦的生活,這就是「燃燒自己,照耀別人」。佛教我們要「依了義不依不了義」,這個重要,決不能錯解佛的意思。21-090-0072