Selasa, 20 Mei 2014

Melepaskan Satwa 04



­­­Tanya Jawab Seputar Melepaskan Satwa Ke Alam Bebas 04

Pertanyaan :

Membangkitkan niat melepaskan satwa ke alam bebas, namun tak diduga malah ditangkap orang lain. Apakah perbuatan ini terlampau maitri karuna atau kebijaksanaan tidak mencukupi?

Master Chin Kung Menjawab :

Dalam melepaskan satwa ke alam bebas, terlebih dulu harus mempertimbangkan apakah hewan itu jika dibeli masih bisa bertahan hidup atau tidak, jika dia dapat bertahan hidup, lalu pertimbangkan lagi tempat kita melepaskan satwa, apakah di sekitarnya ada orang yang melakukan penangkapan atau tidak, semua ini harus dicermati.

Andaikata kita melepaskan ikan di hulu sungai dan di hilir sungai sedang ada yang memasang jala penangkap ikan, ikan yang kita lepaskan pas masuk ke dalam jala-jala tersebut, ini yang tidak terpikir oleh para pelepas satwa.

Maka itu melepaskan satwa ke alam bebas, terlebih dulu harus mencermati banyak hal, bukan hanya mengharapkan hewan dapat bertahan hidup, bahkan terhadap bahaya yang mengintai mereka terlebih dahulu harus dipikirkan, harus dihindari.

Dan baik untuk melindungi kehidupan maupun melepaskan satwa ke alam bebas, cara terbaik adalah bervegetarian. Dengan memilih gaya hidup ini apakah akan berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh kita? Hanya ada manfaat dan tidak ada keburukan.

Contohnya di Singapura ada Upasika Xu Zhe yang berusia 103 tahun (wafat pada tahun 2011 pada usia 113), sepanjang hidupnya bervegetarian, tubuhnya sehat. Usianya sudah begitu lanjut namun kekuatan tubuhnya serupa anak muda, saya mengamatinya dengan seksama, hanya rambut yang memutih dan gigi ompong sebiji, sama sekali tidak ada penyakit lainnya. Saat kini dia sedang menjaga orang lanjut usia, orang sakit, semoga dia dapat membangun sebuah panti jompo, sungguh kesempatan yang sulit ditemukan!

Saya sendiri pada usia 26 tahun baru mengenal Buddha Dharma, menyadari manfaat dari Buddha Dharma, enam bulan kemudian saya mulai bervegetarian. Usia 45 tahun saya terserang flu berat, sakit selama sebulan, saya tidak ke dokter juga tidak minum obat. Karena sebelumnya banyak orang yang meramalku tidak bisa melewati usia 45 tahun, saya terpikir akan ajal yang tiba, dokter hanya bisa mengobati penyakit dan bukan nyawa, kala ajal tiba apa lagi yang mesti dikatakan!

Maka itu, saya menutup pintu kamar dan melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, tak disangka sebulan kemudian, tubuhku pulih kembali, setelah itu kondisi tubuhku makin membaik, ini cukup untuk membuktikan bahwa vegetarian adalah gaya hidup yang paling sehat. Jadi buat apa kita makan daging menjalin permusuhan dengan semua makhluk? Tidak makan daging barulah disebut benar-benar menyayangi dan melindungi kehidupan.


問:為放生而放生,沒有意識到被放生的生靈會遭到殺生之禍。請問這種作法是否慈悲有餘而智慧不足?

答:放生要考慮這些動物是否能活得下去,如果牠能活下去,我們放生的環境還有沒有人來捕捉,這些都要想到。如果我們在上游放魚,下游有人在張網,我們放的魚正好入網裡去,這是放生的人考慮不周。所以,放生一定要周密的考慮,不但希望動物能存活,而且牠們所遭遇到的危害預先都要想到,一定要迴避。

而護生、放生最積極的作法是素食。選擇這種生活方式對我們身體健康有沒有妨害?只有好處沒有壞處。新加坡許哲居士一百零三歲,一生吃素,身體健康。這麼大的年歲,體力與年輕人一樣,我仔細觀察她,只有頭髮白了和掉一顆牙齒,其他什麼毛病都沒有。現在她還在照顧老人、病人,希望辦一個老人院,難得!

  我二十六歲聞到佛法,知道佛法的好處,六個月之後就素食了。我四十五歲時患了嚴重的感冒,病了一個月,我沒有看醫生,也沒有吃藥。因為過去許多人說我過不了四十五歲,我一想壽命到了,醫生只能醫病不能醫命,壽命到了還有什麼話說!所以,我在家裡關起門來念佛求往生,沒想到一個月之後,身體就復原了,之後我的身體狀況非常好,足以證明素食是最健康的生活方式。所以,我們何必要吃肉與一切眾生結冤仇?不吃眾生肉才是真正愛護眾生。21-090-0087