Selasa, 13 Mei 2014

Kehidupan 55



­­­Tanya Jawab Seputar Kehidupan 55

Pertanyaan :

Jika suami istri sudah tidak sanggup bersama lagi, apakah sebaiknya berpisah saja? Atau terus mempertahankan sebuah rumahtangga yang penuh kepura-puraan, yang dari luar tampak begitu harmonis, memaksakan diri untuk bersabar dan menahan penderitaan?

Master Chin Kung Menjawab :

Jika dapat tercerahkan, maka takkan menderita dan akan benar-benar bersukacita. Anda dapat mencari alasan apa yang membuat kalian tidak sanggup berada bersama lagi, kemudian mengeliminasi penyebab tersebut, bukankah dengan demikian barulah dapat harmonis sampai tua? Belajar Buddha Dharma harus memberi teladan yang baik kepada masyarakat, ini sangat penting.

Di dalam Buddha Dharma juga ada “Dharma Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni) bagi suami istri : berdana, bahasa yang ramah, memberi manfaat, minat yang sama. Yang pertama adalah berdana, tetapi dana ini tidak sama dengan yang tertera dalam Enam Paramita, yakni perbanyak mengundang makan, perbanyak memberi kado, hubungan antar manusia dibangun dari sini.

Yang kedua adalah bahasa yang ramah, yakni perhatian yang tulus, memberi perhatian pada pasangan.  

Yang ketiga adalah memberi manfaat, apa yang anda pikirkan, tindakanmu, harus bermanfaat bagi pasangan anda dan apa yang disukai pasangan anda.

Yang keempat adalah minat yang sama, bersama-sama membangun sebuah rumahtangga, bahkan rumahtangga ini dapat menjadi teladan bagi semua keluarga di dunia ini, maka itu rumahtangga dan karir seorang praktisi Ajaran Buddha adalah sungguh bermakna, ini juga adalah turut menyebarkan Buddha Dharma. 

Hari ini akar permasalahan gejolak yang terjadi di dalam masyarakat terletak pada rumahtangga, yakni ketidakharmonisan suami istri. Sekarang angka perceraian begitu tinggi, masyarakat tidak harmonis, tidak sehat. Namun sesungguhnya yang sedang bertentangan itu adalah jiwa sejati dan tabiat, yakni pencerahan dan kesesatan saling berlawanan.

Di dalam dasar hati harus mengurai permusuhan terhadap semua makhluk, barulah permasalahan ini dapat selesai. Jika anda memiliki prasangka, maka suami istri jadi bertentangan, sekarang harus mengurai perselisihan ini, yakni jangan menghendaki pasangan untuk berbuat seperti apa yang kita harapkan, tetapi berharaplah hanya pada diri sendiri saja.

Pasanganku bersikap buruk padaku, saya tetap akan baik padanya; dia bertentangan denganku, saya takkan berselisih dengannya. Jika diantara suami istri ada salah satu pihak yang tidak ingin berselisih, maka pertentangan yang hanya bertepuk sepihak saja takkan terjadi, harus kedua pihak berselisih barulah bisa terjadi pertengkaran, jika hanya sepihak saja takkan dapat terjadi.  

Pertentangan timbul dari khayalan kita, perbedaan dan kemelekatan, segalanya tercipta dari pikiran. Sebagai praktisi Ajaran Buddha, suami istri harus harmonis, harus mencari keluar penyebab ketidakharmonisan, harus belajar untuk mengurainya, menjadi teladan bagi masyarakat, ini adalah jasa kebajikan. Bercerai adalah sebuah kesalahan, dan memaksakan diri menjalani hidup penuh menderita juga adalah kesalahan.




問: 如果夫婦沒法再相處,請問應否分開?還是繼續維繫一個外表看來幸福完整的家,勉強忍耐痛苦下去?

答:如果覺悟的話,就不會有痛苦,會真正有歡喜。你可以把不能相處的原因找出來,然後把原因消除,那不就百年好合了嗎!學佛一定要給社會大眾做個好樣子,這很重要。

佛法裡有夫妻四攝法:布施、愛語、利行、同事。布施,它跟六度的布施不一樣。就是多請客、多送禮,人與人的關係建立在這個地方。愛語,是真誠的關懷,關懷對方。利行,你所想的,你所做的,絕對是對對方有利益的,對方所歡喜的。同事,共同建立一個家庭,而且這家庭是全世界所有家庭裡頭的模範家庭,故學佛人的家庭事業是很有意義的,這就是弘法利生的事。今天社會不安定的根本原因在家庭,就是夫妻不和。現在離婚率高,社會不和,不健康。但是根本的原因是自己的「本性」跟「習性」發生衝突,就是覺跟迷發生衝突了。在自己的內心裡面,要把對一切人事物的對立情緒化解,自己對一切人事物絕對不對立,這矛盾才能化解。你自己有成見,你們夫妻兩個就對立,現在要把對立化解,就是不要要求對方,只要求自己。對方對我不好,我對他好;他跟我對立,我跟他不對立。夫妻這兩面有一面不對立,另外這一面的對立就不能存在,一定是兩個都對立,才會爭吵,單方面不起作用。

  對立是從自己心裡的妄想、分別、執著產生的,真正是一切法從心想生。真正學佛的,夫妻要學和合,要把不和的因素找出來,要學會把它化解,為社會做一個好的榜樣,那是功德。離婚是錯誤的,而勉強湊合過痛苦的日子也是錯誤的,一定要覺悟。21-271-0001